Ditabrak Ikan Blue Marlin saat Menyelam, Indra Gunawan Tewas
STUDIO TANGKAS - Nasib nahas menimpa Indra Gunawan ketika sedang berkunjung ke lokasi wisata di di perairan Pekon Kiluan, Kecamatan Kelumbayan, Tanggamus, Rabu (8/7/2020) malam.
Dilansir dari Tangkasnet, Jumat (10/7/2020), pria asal Pekon Tanjung Betuah, Kecamatan Cukuh Balak, tewas setelah ditabrak ikan Blue Marlin saat sedang menyelam sambil mencari ikan dengan cara dipanah.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa penyerangan ikan itu berawal ketika Indra dan rekan-rekannya datang ke Pekon Kiluan pukul 14.00 WIB. Lalu pukul 19.00 WIB, rombongan tersebut berangkat ke laut untuk mencari ikan dengan memanah dan menaiki perahu jukung.
Pada saat menyelam sekira pukul 23.30 WIB, korban memanggil saudaranya Asmawi dan mengeluhkan sakit pada dadanya. Lalu Asmawi menerangi tubuh korban dengan senter. Saat itu terlihat dada korban berdarah dan korban langsung pingsan. Lalu rekan-rekannya mengangkat korban ke perahu untuk pertolongan.
Korban sempat dibawa ke Bidan Desa Pekon Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan bernama Toiba, namun saat tiba di rumah bidan, korban sudah tidak tertolong.
Kamis pagi sekitar pukul 7.30 WIB, jenazah korban dibawa pulang ke rumah orang tua korban di Pekon Tanjung Betuah, Kecamatan Cukuh Balak, dan disiapkan untuk pemakaman.
Baca Juga : " Mikel Arteta Serahkan Nasib Shkodran Mustafi ke Manajemen Arsenal "
Sebelum jenazah dimandikan dilakukan pemeriksaan oleh dokter yang di dampingi oleh Polisi Polsek Limau dan Polsek Cukuh Balak.
“Korban datang bersama enam rekan-rekannya untuk liburan dan mencari ikan dengan menyelam dan memanah. Korban sempat ditolong teman-temannya tapi akhirnya meninggal. Korban sudah dimakamkan pada Kamis 9 Juli 2020 siang.” kata Kapolsek Limau AKP Oktafia Siagian.
Menurut Kapolsek, dari keterangan rekan korban, setelah sampai di Pekon Kiluan pukul 14.00 WIB, rombongan tak beberapa lama lalu berangkat ke laut untuk mencari ikan dengan memanah dan menaiki perahu jukung.
“Pada saat menyelam sekira pukul 23.30 WIB, korban memanggil saudaranya Asmawi dan mengeluhkan sakit pada dadanya. Lalu Asmawi menerangi tubuh korban dengan senter. Saat itu terlihat dada korban berdarah dan korban langsung pingsan. Lalu rekan-rekannya mengangkat korban ke perahu untuk pertolongan,” katanya.
Dari hasil pemeriksaan, terdapat luka di daerah tulang selangka (clavicula) kanan tepat di tengah, berukuran 2 cm x 1,5 cm, dan dalam 4 cm. Selain itu, ada sejumlah tanda lebam di sejumah bagian tubuh Indra.
“Menurut keterangan dari teman korban, dugaan korban luka terkena cucut tulang kepala yang runcing ke depan, ikan nibung yang menabrak korban pada saat menyelam,” jelas Kapolsek.
Atas kejadian itu, kata Kapolsek, pihak orang tua korban menolak untuk dilakukan autopsi.
“Orang tua korban minta supaya tidak diautopsi. Dan menerima dengan iklas jika korban murni kecelakaan, dan pihak korban tidak menuntut kepada teman-teman korban. Dan pernyataan itu sudah dikuatkan dengan surat tertulis,” katanya.- StudioTangkas
Dilansir dari Tangkasnet, Jumat (10/7/2020), pria asal Pekon Tanjung Betuah, Kecamatan Cukuh Balak, tewas setelah ditabrak ikan Blue Marlin saat sedang menyelam sambil mencari ikan dengan cara dipanah.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa penyerangan ikan itu berawal ketika Indra dan rekan-rekannya datang ke Pekon Kiluan pukul 14.00 WIB. Lalu pukul 19.00 WIB, rombongan tersebut berangkat ke laut untuk mencari ikan dengan memanah dan menaiki perahu jukung.
Pada saat menyelam sekira pukul 23.30 WIB, korban memanggil saudaranya Asmawi dan mengeluhkan sakit pada dadanya. Lalu Asmawi menerangi tubuh korban dengan senter. Saat itu terlihat dada korban berdarah dan korban langsung pingsan. Lalu rekan-rekannya mengangkat korban ke perahu untuk pertolongan.
Korban sempat dibawa ke Bidan Desa Pekon Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan bernama Toiba, namun saat tiba di rumah bidan, korban sudah tidak tertolong.
Kamis pagi sekitar pukul 7.30 WIB, jenazah korban dibawa pulang ke rumah orang tua korban di Pekon Tanjung Betuah, Kecamatan Cukuh Balak, dan disiapkan untuk pemakaman.
Baca Juga : " Mikel Arteta Serahkan Nasib Shkodran Mustafi ke Manajemen Arsenal "
Sebelum jenazah dimandikan dilakukan pemeriksaan oleh dokter yang di dampingi oleh Polisi Polsek Limau dan Polsek Cukuh Balak.
“Korban datang bersama enam rekan-rekannya untuk liburan dan mencari ikan dengan menyelam dan memanah. Korban sempat ditolong teman-temannya tapi akhirnya meninggal. Korban sudah dimakamkan pada Kamis 9 Juli 2020 siang.” kata Kapolsek Limau AKP Oktafia Siagian.
Menurut Kapolsek, dari keterangan rekan korban, setelah sampai di Pekon Kiluan pukul 14.00 WIB, rombongan tak beberapa lama lalu berangkat ke laut untuk mencari ikan dengan memanah dan menaiki perahu jukung.
“Pada saat menyelam sekira pukul 23.30 WIB, korban memanggil saudaranya Asmawi dan mengeluhkan sakit pada dadanya. Lalu Asmawi menerangi tubuh korban dengan senter. Saat itu terlihat dada korban berdarah dan korban langsung pingsan. Lalu rekan-rekannya mengangkat korban ke perahu untuk pertolongan,” katanya.
Dari hasil pemeriksaan, terdapat luka di daerah tulang selangka (clavicula) kanan tepat di tengah, berukuran 2 cm x 1,5 cm, dan dalam 4 cm. Selain itu, ada sejumlah tanda lebam di sejumah bagian tubuh Indra.
“Menurut keterangan dari teman korban, dugaan korban luka terkena cucut tulang kepala yang runcing ke depan, ikan nibung yang menabrak korban pada saat menyelam,” jelas Kapolsek.
Atas kejadian itu, kata Kapolsek, pihak orang tua korban menolak untuk dilakukan autopsi.
“Orang tua korban minta supaya tidak diautopsi. Dan menerima dengan iklas jika korban murni kecelakaan, dan pihak korban tidak menuntut kepada teman-teman korban. Dan pernyataan itu sudah dikuatkan dengan surat tertulis,” katanya.- StudioTangkas
Komentar
Posting Komentar